Kamis, 22 November 2012

The Power of Social Media for Small Business


The Power of Social Media for Small Business
Prasetiya Mulya Business School

                Tak-tak-tak-tak bunyi jemari lentik Arisa (21) beradu dengan tuts keyboard pada komputer jinjing mungil yang setia menemani hari-harinya. Sambil sesekali melihat kea rah langit-langit kamarnya yang di hiasi lukisan gambar langit senja coba mengingat siapa-siapa nama rekanan yang belum tertuang. Tertuang dalam baris panjang yang menjejali hampir setengah layar si komputer jinjing mungil, tertuang dalam baris yang semula tampak sempit pada bingkai warna biru berpadu biru mudah sebuah jejaring sosial terkemuka, tertungang dalam jendela aplikasi browser ke bertuliskan tag’.
Seperti biasa ritual upload dan tag gambar ke rekanan dilalulinya dengan susana sore kala menyendiri dalam istana berukuran emapat kali lima meter persegi kekuasaanya. Tampak masih terdekap dalam busana handuk putih dan rambut panjang yang terbelit handuk senada keatas seusai keluar dari kamar mandi. Usai memastikan dengan benar tak ada satupun nama rekanan yang terlewatkan untuk dituliskan dan telah membubuhkan kata keramat harga istimewa persediaan terbatas, ujung jari kanannya yang dihiasi cat kuku merah muda yang sedikit terkelupas menekan tombol enter secara perlahan.
                Dalam hitungan nano second, pesan darinya teah diterima ratusan rekanannya yang tersebat bagai bintang di malam gelap di seluh pelosok tanah air tercinta. Sebuah pesan singkat sarata makna yang bertujuan tunggal, yakni menawarkan sebuah produk baru dari toko online miliknya. Sebegitu cepatnya dunia berputar pagi menjad malam, dan malam menjadi pagi kembali, apa yang dihapkan oleh setiap umat manusia termudahkan oleh bantuah tumbuh kembang laju pesat perubahan zaman dan pemutahiran teknologi.
                Sebuah terobosan yang dibangun dari dua tiga generasi menjadikan dunia kini berada pada tataran yang tak bersekat. Sebuah dunia sebagai potret rumah yang sangat amat besar beratap langit berlantaikan tanah, es, dan air, sebuah rumah yang bias dengan bebas kita masuki setiap pintunya, setiap pintu yang membawa kita pada perjalan baru akan ragam budaya dan karakter bangsa yang berbeda. Sebuah kemajuan yang menuntut pemahaman ekstra akan keberakaragaman dan keberbudayaan yang berbeda, sebuah pemahana ektra untuk saling melepas ego dan membebasakn diri dari pikir sempit tata cara kuno dank keras kepala mempertahankan apa yang tak patut dipertahankan.
                Kemajuan teknologi mempertemukan Arisa dan jejaring sosial di kehidupan yang telah di gariskan Sang Maha Pemilik Hidup. Sebuah suratan takdir yang menyimpan beribu makna dan harapan yang coba simpan oleh Sang Maha Mengetahui. Sebuah teka teki yang takkan terjawab jika tak coba dilalui dan dinikmati, sebuah teka teki yang hingga suatu waktu yang hanya Sang Penguasa Alam Smesesta berkenan utuk membaginya. Sebuah teka teki yang coba dijawab oleh seorang anak manusia cantik bertumbuh berkembang dengan caranya sendiri, dengan mengunakan jejasing sosial sebagai media promosi bisnisnya.
                Sebagai sebuah negera yang terus berkembang semenjak saya dan mungkin anda dilahirkan, Indonesia tumpah darah kita tercinta, merupakan sebuah raksasa yang sedang tertidur, mendekap erat bantal dan gulingnya seraya mengingau meminta memohon untuk dibangunkan, dibangunkan oleh sosok luar biasa para entrepreneur guna memajukan perekonomianya. Perlu sedikitnya tiga persen dari sejumlah eksponensial dengan potensi tak hingga sebab setiap hari, jam, menit, detik terus bertamah, dari penduduk Indonesia sebagai entrepreneur guna mebangkitkan tidur panajang sang raksasa, guna mengaungkan kembali suara lantang singa asia yang dulu perna menjadi milik kita bersama.
Sebuah impian mulia yang bersambut upaya nyata terbukti dan teruji selama kurang lebih tiga puluh tahun, dan rencananya akan mengikuti jejak sang maestro penyair muda kebangaan bangsa yang tak perlu saya sebut namanya sebab sudah pasti seluruh rakyat akan bergetar hati dan lisanya kala mendengar sebait puisinya yang juga menjadi harapan Prasetiya Mulya Business School, yakni ‘aku akan hidup seratus tahun lagi’. Prasetiya Mulya Business School telah mengabdi untuk ibu pertiwi sejak 1982, sebagai bentuk nyata kontribusi anak bangsa yang tergabung dalam komunitas bisnis Indonesia. Prasetiya Mulya Business School bersama program Magister Administrasi Bisnis-nya, sebuah sumbangsih nyata pada Indonesia (ECH).

Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi Prasetiya Mulya Business School