Melek Digital
untuk Startup Business
Berjalan
mengitari distrik perbelanjaan
yang menawarkan
ragam busana. Risa (18)
dan Nia (18), saudara kembar perempuan berjalan beriringan bergenggaman tangan bagai bersandar di sebidang cermin yang memantulkan refleksi sempurna dari sosok dihadapanya, keduanya teramat sulit diketahui mana sang kakak dan mana sang adik. Kala bibir mulai perlahan terucap sapa
hangat pada rekan-rekan
sesama gadis muda yang
baru saja tiba untuk bergabung
berbelanja bersama,
barulah sadar jika dialah
Nia, sang adik yang periang dan mudah dekat
dengan orang.
Tampak
sang kakak Risa tersenyum
simpul ramah pada rekan-rekan kala sang adik mengenggam telapak tangan salah seorang rekan dengan jemari dinginnya. Suhu kala sore itu cukup menyekap tulang, namun tidak memenjaran hasrat hangat semangat para gadis berburu obyek belanja
meraka. Dalam benak
kapan lagi kalau tidak sekarang, kala berada di kota Bandung. Tampak seorang rekan mengulik ponsel pintarnya yang dilengkapi dengan operasi sistem terbaru, menjelajahi singkat beradu jemari pada sebidang layar mungil perangkat canggih terintegrasi jaringan komunikasi terdepan di negeri ini.
Memilih,
mencermati, dan menyimpan poin penting dari apa yang dicari. Semua terjadi begitu cepat kala kawan yang lain terlibat dalam cakap sapa hangat secara singat sebelum perburuan belanja dimulai. Bisik lirih mengoda kata jika tak cepat nanti keburu petang dari Risa, menyadarkan mereka pada tujuan semula, mulailah beranjak, sigap berjalan
santai secepat bagai
berlari, diatas sepatu itunggi lincah tubuh sintal para gadis tersebut
mejalu.
Sasaran
pertama didapati, berbekal
informasi akurat dari salah poin penting hasil penelusuran didapati bahwa disanalah sedanga ada promo menarik. Terus bergerak dari satu target ke target yang lain, tibalah sasaran ke dua, masih
tetap berbekal informasi
akurat poin penting hasil
penelusuran didapati
bahwa disanalah terdapat banyak desain baru busana nan unik paska peluncuran produk kemarin. Terpuaskan dengan hasrat ingin tahu yang terlampiaskan, beranjak menuju ke sasaran ke
tiga, kali ini informasi
akurat dari salah poin
penting hasil
penelusuran mengenai impor menjadi tema yang diangkat, berama busana impor yang baru tadi pagi datang siap menyambut kedatangan mereka. Waktu bergulir bagai goyah nyala api lilin yang dibelai lebut tiup
angin, sang metari
singah di peraduan
berganti peran dengan
sang bulan sebagai penguasa langit. Sasaran akhir telah di depan mata, masih tentang fashion namun tak lagi perihal busana, kini aksesori pelengkap
menjadi topik yang
tak boleh dilewatkan,
jajaran sepatu hak
tinggi dan variasi boot cantik, beradu penguasan etalase dengan deretan tas tangan dan dompet dari beragam bahan dan
warna.
Kala
dunia semakin dapat
dipetakan teknologi, setiap
jengkal informasi teramat sulit disembunyikan. Entah itu sosok, barang, jasa, atau apa pun yang ramai dibicarakan. Semakin hari, memulai usaha semakin mudah, jika ada uang, fisik dan laju kencang usaha ada dalam genggaman. Jika modal tak
seberapa, kemauan dan usaha menjadi tumpuan
utama, cermat pelaksananan menjadi tolak ukur dan kunci. Bahkan jika modal nihil atau minus sekalipun bukan halangan kala kita terbungkus kulit digital, kala
kualitas, penguasaan
teknis, serta keunikan
menjadi maha raja dalam era teknologi. Dunia
digital tidak
mementingkan siapa anda dan siapa saya,
semua berjalan seimbang searah. Mereka yang berupaya memungut serpihan kemungkinanan berhasil yang tak terhitung jumlahnyalah yang akan menjadi apa yang
didamba (ECH).